Sekutu Dekat Rusia: Ukraina Harus Bernegosiasi Atau Terima Risiko Hancur Total

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 25 November 2022 15:05 WIB
Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko. (Foto: Reuters)
Share :

Setelah Rusia meluncurkan kampanye militernya melawan Ukraina pada akhir Februari, Belarus menjadi tuan rumah beberapa putaran pembicaraan antara Moskow dan Kiev. Namun, pada saat itu, upaya diplomatik ini gagal membuahkan hasil.

Pada Oktober, presiden Belarusia mengklaim bahwa meskipun Minsk ikut serta dalam operasi militer Rusia, perannya terbatas. Dia mengatakan bahwa negaranya mencegah konflik menyebar ke wilayahnya sambil memastikan bahwa “tidak ada yang akan menembak Rusia dari belakang dari wilayah Belarus.”

Pada akhir September, dia juga mengklaim bahwa konflik dapat berakhir "hanya dalam beberapa hari" jika kekuatan Barat mendukung penyelesaian damai. Pernyataan ini sampai batas tertentu digaungkan oleh Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, yang mengatakan pekan lalu bahwa partisipasi negara-negara Barat dalam dialog dapat menjadi “elemen penuntun dan penguat.”

Sementara Moskow telah berulang kali memberi isyarat bahwa mereka terbuka untuk negosiasi, Presiden Zelensky telah menetapkan beberapa syarat. Itu termasuk "pemulihan integritas teritorial (Ukraina)", "kompensasi untuk semua kerusakan perang", dan "hukuman bagi setiap penjahat perang".

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya