Ketika Ratu Victoria (1819-1901) memegang kekuasaan, keamanan dan ketertiban di Inggris terjaga dengan baik. Pada saat ini, badan intelijen hampir tidak berfungsi karena tidak memiliki pekerjaan apapun. Setelah saat itu, perekrutan orang-orang penting agar dapat dipekerjakan mata-mata terus dilakukan oleh pemerintah.
Hingga disahkannya undang-undang kegiatan intelijen pada 1994, dinas intelijen seperti MI6, MI5, dan GCHQ tidak pernah diakui eksistensinya secara resmi. Tetapi, melalui kisah-kisah spionase yang ditulis para novelis, reputasi badan intelijen Inggris telah ada sejak dahulu. Tokoh fiksi James Bond yang diciptakan Ian Fleming merupakan ikon paling populer dari kegiatan intelijen MI6.
Memasuki abad ke-20 berarti memasuki era baru ketidakamanan. Perang Boer (1899-1902) secara mengejutkan mengungkapkan kelumpuhan organisasi militer Inggris. Pada saat yang sama, perluasan kekuatan militer dan industri Jerman tampak siap mengancam supremasi Inggris yang telah lama mapan.
Pada 1905, pemerintah Inggris mendirikan Komite Pertahanan Kerajaan. Tugasnya mengawasi strategi dan mendorong peningkatan pengorganisasian lembaga-lembaga pertahanan pada masa damai dan perang. Dinas intel dan kontra spionase Inggris mulai ditangani lebih serius.
Kendati sempat dianggap sebagai bertentangan dengan tradisi liberal Inggris, praktiknya tetap berjalan. Pengawasan dan penyensoran terhadap telegram dan surat dari dan ke Afrika Selatan terbukti memberikan arus tetap informasi yang berguna tentang Perang Boer.
Pada 1907, kekhawatiran masyarakat yang dikipasi kaum propagandis bertumpu pada satu skenario yang menyebutkan bahwa Jerman sedang berminat menyerbu Inggris. Hal ini mendorong lahirnya badan intelijen yang memadai dan terorganisasi.