3. Letnan Jenderal TNI (Purn) Ibnu Sutowo
Pria asal Yogyakarta ini lahir pada 23 September 1914. Selama berkarir di militer dirinya sempat menjabat sebagai Panglima TT-II Sriwijaya pada 1955.
Setelah pensiun dirinya punya andil besar terhadap perkembangan PT Pertamina. Dikutip dari perpusnas.go.id, Pada tahun 1957, Sutowo diberi tugas mengelola PT Tambang Minyak Sumatera Utara (PT Permina).
Pada tahun 1968, perusahaan ini bergabung (merger) dengan perusahaan minyak milik negara lain hingga menjadi PT. Pertamina. Sayangnya pada tahun 1975, Pertamina dilanda krisis dan Sutowo diberhentikan sebagai Dirut Pertamina dan meninggalkan Pertamina dalam kondisi utang sebesar USD 10,5 milyar.
4. Brigjen TNI (Purn) Johannes Marcus Pattiasina
Selain Letjen Ibnu Sutowo, Brigjen Pattiasina juga memiliki andil terhadap terbentuknya PT Pertamina. Dia bahkan merupakan satu-satunya Direktur PN Permina yang bergelut langsung di lapangan untuk mengurus manajemen, perbaikan kilang dan keamanan kawasan sejak 1957.
Namun pada tahun 1971 pria asal Makassar ini memilih mundur karena lebih tertarik ke dunia olahraga ketimbang bisnis pertambangan tersebut. Alhasil pria yang lahir pada 15 September 1912 sempat menjadi Manajer Persija Jakarta pada tahun 1974.
(Khafid Mardiyansyah)