"Hanya karena pemerintah telah memutuskan untuk membubarkan polisi moralitas, itu tidak berarti protes berakhir," kata seorang wanita Iran kepada program Newshour BBC World Service.
"Bahkan pemerintah mengatakan jilbab adalah pilihan pribadi tidak cukup. Orang-orang tahu Iran tidak memiliki masa depan dengan pemerintah ini berkuasa. Kita akan melihat lebih banyak orang dari berbagai faksi masyarakat Iran, moderat dan tradisional, keluar untuk mendukung perempuan. mendapatkan lebih banyak hak mereka kembali,” lanjutnya.
"Kami, para pengunjuk rasa, tidak peduli lagi dengan jilbab. Kami telah keluar tanpa itu selama 70 hari terakhir,” ujar wanita lain.
"Sebuah revolusi adalah apa yang kami miliki. Hijab adalah awalnya dan kami tidak menginginkan apapun, apapun yang kurang dari itu, kecuali kematian untuk diktator dan perubahan rezim,” terangnya.
Seperti diketahui, Iran telah menyaksikan protes berbulan-bulan atas kematian seorang wanita muda dalam tahanan. Mahsa Amini telah ditahan oleh polisi moral karena diduga melanggar aturan ketat tentang penutup kepala.