JENEWA - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan keprihatinan yang mendalam tentang eksekusi mati yang dilakukan Taliban. Hal ini diungkapkan juru bicara Sekjen PBB, Stephanie Tremblay.
"Kami menyerukan kembalinya moratorium hukuman mati di Afghanistan,” katanya, dikutip BBC.
Seperti diketahui, seorang pria yang melakukan pembunuhan ditembak oleh ayah korbannya dalam eksekusi publik pertama Taliban sejak mereka kembali berkuasa di Afghanistan.
Seorang juru bicara Taliban mengatakan pria itu tewas ditembak mati di sebuah stadion olahraga yang ramai di provinsi Farah barat daya.
Baca juga: Bersalah Lakukan Perzinahan Hingga Seks Sejenis, Taliban Hukum Cambuk 12 Orang di Stadion
Juru bicara Taliban mengatakan ayah korban menembak pria itu tiga kali selama eksekusi. Puluhan pemimpin kelompok Taliban juga menghadiri penembakan itu.
Dikutip BBC, menurut juru bicara Zabihullah Mujahid, eksekusi tersebut dihadiri oleh beberapa hakim agung, personel militer dan menteri senior - termasuk menteri kehakiman, luar negeri dan dalam negeri.
Mohammad Khaled Hanafi, yang ditugasi memaksakan interpretasi ketat Taliban atas hukum Islam sebagai menteri kejahatan dan kebajikan, juga hadir. Namun pernyataan itu mengatakan Perdana Menteri (PM) Hasan Akhund tidak hadir.