UKRAINA – Salah satu pejabat senior Ukraina, Brigadir Jenderal Oleksiy Gromov mengatakan dalam pengarahan militer bahwa Rusia sedang mempersiapkan perang yang panjang dan lama.Gromov tidak mengatakan apa tujuan Rusia dalam memperpanjang perang yang sudah berlangsung hampir 10 bulan itu.
Wakil Menteri Pertahanan Hanna Malyar, pada pengarahan yang sama, memperingatkan agar tidak membiarkan rasa puas diri muncul setelah kemunduran militer Rusia baru-baru ini.
"Kremlin ... berusaha mengubah konflik menjadi konfrontasi bersenjata yang berkepanjangan," terangnya, dikutip Reuters.
"Kita dan dunia tidak boleh santai, karena tujuan akhir Federasi Rusia adalah menaklukkan seluruh Ukraina, dan kemudian dapat melanjutkan,” lanjutnya.
Para pejabat Ukraina menggambarkan Kremlin putus asa untuk membalikkan kemunduran militer baru-baru ini - termasuk mundur dari kota selatan Kherson setelah pendudukan berbulan-bulan - dan mengamankan kemenangan untuk membenarkan perang kepada publik Rusia.
Staf militer Ukraina mengatakan fokus utama Moskow saat ini adalah di kota-kota timur Bakhmut dan Avdiivka, tetapi pasukan Rusia menembaki Kherson setiap hari dan berusaha mendapatkan pijakan yang lebih kuat di wilayah tenggara Zaporizhzhia.
"Mereka mengerti bahwa jika mereka tidak merentangkan garis depan sekarang, musim dingin ini akan menjadi bencana bagi mereka," kata Andriy Yermak, Kepala Kantor kKepresidenan Ukraina.
Jenderal Valery Zaluzhny, panglima angkatan bersenjata Ukraina, mengatakan kepada majalah Economist bahwa pasukan Rusia melakukan semua yang mereka bisa untuk mencegah serangan balik Kyiv.
"Inilah mengapa Anda melihat pertempuran di sepanjang garis depan 1.500 km ... mereka membatasi pasukan kami agar tidak memungkinkan kami untuk berkumpul kembali," terangnya.
"Masalah berikutnya yang kita hadapi adalah, pertama-tama, untuk mempertahankan garis ini dan tidak kehilangan tempat lagi. Ini penting ... Pasukan kita semua terikat dalam pertempuran sekarang, mereka berdarah,” lanjutnya.
Zaluzhny mengatakan Moskow sedang mempersiapkan serangan baru awal tahun depan, kemungkinan ditujukan ke Kyiv.
Kremlin tidak pernah sepenuhnya menentukan tujuan invasi 24 Februari, yang katanya sebagian dimaksudkan untuk melindungi penutur bahasa Rusia di Ukraina timur.
Pekan lalu pihaknya mengatakan masih bersiap untuk mengamankan setidaknya sebagian besar bagian timur dan selatan Ukraina yang telah dinyatakan sebagai miliknya, tetapi tampaknya menyerah untuk merebut daerah lain di barat dan timur laut yang telah direbut kembali oleh Ukraina.
(Susi Susanti)