Uzbekistan Konfirmasi 18 Anak Meninggal Usai Minum Obat Batuk Sirup Asal India, Mengandung Zat Beracun Etilen Glikol

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 30 Desember 2022 08:49 WIB
Uzbekistan konfirmasi 18 anak meninggal usai minum obat batuk sirup buatan India (Foto: Marion Biotech)
Share :

UZBEKISTAN - Kementerian Kesehatan Uzbekistan mengatakan bahwa 18 anak-anak telah meninggal setelah meminum obat batuk sirup yang diproduksi oleh pembuat obat IndiaMarion Biotech.

Kementerian tersebut mengatakan bahwa tes awal menunjukkan bahwa obat tersebut mengandung etilen glikol, zat beracun.

Kementerian menjelaskan anak-anak itu diberi sirup Dok-1 Max tanpa resep dokter. Jumlah yang mereka konsumsi juga melebihi dosis standar untuk anak-anak.

BACA JUGA:  Putuskan Bersalah, Gambia Tuntut Perusahaan Sirup Obat Batuk India Atas Kematian 70 Anak-Anak

Pernyataan kementerian Uzbekistan, tertanggal 27 Desember, menyebutkan bahwa tablet dan sirup Dok-1 Max telah dijual di negara tersebut sejak 2012.

BACA JUGA:  Kisah Ibu-Ibu Tuntut Keadilan Usai Skandal Obat Batuk Sirup yang Tewaskan 70 Anak di Gambia

"Ditemukan bahwa anak-anak yang meninggal, sebelum dirawat di rumah sakit, minum obat ini di rumah selama 2-7 hari, 3-4 kali sehari, 2,5-5ml, yang melebihi dosis standar obat untuk anak-anak," kata kementerian, dikutip BBC.

Pernyataan itu tidak merinci periode waktu kematian itu terjadi. Pemantauan BBC telah melaporkan pada 23 Desember lalu, mengutip situs berita Gazeta.uz, bahwa pihak berwenang Uzbekistan sedang menyelidiki klaim bahwa 15 anak meninggal di wilayah Samarkand tengah selama dua bulan terakhir setelah meminum sirup obat batuk buatan India.

Pada 26 Desember lalu, situs berita Podrobno.uz melaporkan bahwa 21 anak - 15 di antaranya berusia di bawah tiga tahun - dirawat karena gagal ginjal akut diduga disebabkan oleh sirup obat batuk Dok-1 Max buatan India antara September dan Desember. Tiga pasien sembuh.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya