Seperti diketahui, India memproduksi sepertiga obat dunia, sebagian besar dalam bentuk obat generik.
Negara ini menjadi rumah bagi beberapa perusahaan farmasi dengan pertumbuhan tercepat. Dikenal sebagai ‘farmasi dunia’, India memenuhi sebagian besar kebutuhan medis negara berkembang.
Pada Oktober lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan global dan mengaitkan empat sirup obat batuk buatan India dengan kematian 66 anak akibat cedera ginjal di Gambia. Peringatan itu menyatakan tes pada sampel sirup menunjukkan bahwa mereka mengandung zat beracun diethylene glycol dan ethylene glycol dalam jumlah yang tidak dapat diterima.
Baik pemerintah India maupun perusahaannya, Maiden Pharmaceuticals, telah membantah tuduhan tersebut.
India mengatakan pada awal Desember bahwa tes pada empat sirup menunjukkan bahwa mereka memenuhi spesifikasi. Seorang pejabat pemerintah mengatakan kepada BBC bahwa WHO telah "lancang" dalam menyalahkan sirup. Tetapi WHO mengatakan mendukung tindakan yang diambil.
Pekan lalu, komite parlemen di Gambia merekomendasikan penuntutan terhadap Maiden Pharmaceuticals setelah penyelidikan berminggu-minggu. Komite juga merekomendasikan pelarangan semua produk oleh perusahaan di negara tersebut.
(Susi Susanti)