Penyelidik Rusia Temukan 3.000 Lebih Mayat Warga Sipil di Mariupol, Salahkan Ukraina

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 02 Januari 2023 12:36 WIB
Bangunan yang hancur akibat serangan Rusia di Mariupol, Ukraina. (Foto: Reuters)
Share :

MARIUPOL - Pihak berwenang di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia dilaporkan telah menemukan lebih dari 3.000 mayat warga sipil di Mariupol, yang diduga merupakan orang-orang yang dipaksa oleh pasukan Kiev untuk tetap tinggal di kota tersebut saat konflik berkecamuk.

Angka tersebut terungkap dalam pernyataan Komite Investigasi Rusia pada Jumat, (30/12/2022) setelah kepala komite Aleksandr Bastrykin mengadakan pertemuan di Mariupol dengan pejabat yang menyelidiki dugaan kejahatan Ukraina.

Mariupol, kota pelabuhan, yang terletak di Republik Rakyat Donetsk (DPR), menyaksikan pertempuran sengit antara Februari dan Mei, ketika pasukan Ukraina dipukul mundur dan dikepung oleh pasukan Rusia dan DPR. Saat itu, Rusia membentuk koridor kemanusiaan untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan kota, tetapi pihak Ukraina tidak mengizinkan mereka menggunakan rute pelarian, klaim pejabat Rusia.

"Dengan tidak adanya kesempatan untuk meninggalkan kota, warga sipil berpindah-pindah untuk mencari makanan dan menjadi sasaran hidup para penghukum Ukraina, yang membunuh mereka menggunakan berbagai jenis senjata," kata pernyataan itu, sebagaimana dilansir RT.

Pada April saja, mayat 51 warga sipil ditemukan di posisi yang sebelumnya dipegang oleh pasukan Ukraina, sedangkan jumlah warga sipil yang ditemukan di kota itu lebih dari 3.000, menurut jaksa penuntut.

Rusia telah membuka kasus pidana yang menargetkan orang-orang yang terlibat langsung dalam dugaan pelanggaran serta orang-orang di atas mereka dalam rantai komando Ukraina. Daftar itu termasuk Jenderal Valery Zaluzhny, kepala angkatan bersenjata negara itu, menurut Komite Investigasi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya