ST LOUISE - Seorang calon pengantin wanita di Amerika Serikat (AS) melewatkan pernikahannya dan terpisah dari tunangannya karena penerbangannya ke lokasi upacara dibatalkan. Katie Demko mengatakan bahwa dia “menangis sepanjang pagi" karena kejadian itu.
Diwartakan Insider, Demko, yang berbasis di St.Louise, dan tunangannya Michael, merencanakan mereka di Belize pada 30 Desember.
Michael pergi ke Belize sebelum calon istrinya, sementara Demko berencana untuk mengambil penerbangan maskapai Southwest pada 27 Desember bersama anak-anaknya untuk bergabung dengan sang kekasih di Belize pada saat upacara pernikahan.
Namun, tepat sebelum pesawat yang ditumpangi Demko seharusnya tinggal landas, kapten mengumumkan bahwa penerbangan itu dibatalkan. Demko mengatakan kepada Insider bahwa penumpang diberi tahu bahwa penerbangan itu kekurangan tiga pramugari.
Demko tidak dapat menemukan penerbangan lain untuk dirinya dan anak-anaknya agar tiba di Belize tepat waktu untuk pernikahan.
"Saya menghubungi sekira tujuh agen perjalanan, dan seluruh keluarga saya duduk selama 18 jam mencari cara untuk membawa kami ke sana," katanya. "Kami bahkan mempertimbangkan untuk terbang ke Cancun dan mendapatkan bus untuk mengantar kami ke Belize. Tapi tidak ada apa pun."
Dia juga mencoba menukar tiket dengan teman-temannya yang terbang pada 28 Desember, tetapi Southwest tidak dapat melakukan peralihan.
"Saya menangis sepanjang pagi pada tanggal 30 Desember," kata Demko.
Southwest mengembalikan uang penerbangan Demko, dan dia dapat menunda banyak layanan yang dia beli untuk pernikahan, seperti fotografi dan dekorasi, meskipun dia tidak mendapatkan pengembalian dana penuh. Dia harus menikah di Belize di masa depan untuk mengganti biayanya.
Tetapi resor tempat dia dan tamunya berencana untuk menginap, Victoria House, tidak dapat menunda reservasi atau mengeluarkan pengembalian uang, yang berarti Demko, tunangannya, dan tamu mereka kehilangan ribuan akibat pembatalan tersebut.
"Secara total, lebih dari USD70rb hilang di kamar-kamar di Victoria House," katanya kepada Insider.
Demko hanyalah satu dari ribuan orang Amerika yang penerbangan dibatalkan selama akhir pekan Natal di tengah badai dan kehancuran operasional Southwest. CEO Southwest Bob Jordan mengatakan bahwa maskapai itu menyumbang 50% dari penerbangan yang dibatalkan di seluruh dunia pada 26 Desember, membuat pelanggan terlantar di seluruh AS.
Demko dan tunangannya menghabiskan Malam Tahun Baru terpisah dan tidak menikah karena bencana tersebut.
"Pada Malam Tahun Baru, saya duduk di rumah saya dan berbicara dengan Michael yang sedang duduk di Belize dan kami mengucapkan Selamat Tahun Baru, mengetahui bahwa kami tidak merayakan tahun 2023 sebagai suami dan istri seperti yang kami harapkan," katanya.
(Rahman Asmardika)