Seperti diketahui, pada Kamis (5/1/2023), Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata yang menurutnya akan diamati oleh pasukannya di garis depan.
Itu akan berlangsung dari Jumat (7/1/2023) pada tengah hari hingga tengah malam pada Sabtu (8/1/2023. Dia mengklaim rencana itu agar umat Kristen Ortodoks bisa merayakan Natal.
Ukraina segera menolaknya. Ini jelas bukan hari yang berharga bagi mereka yang tersisa di Bakhmut.
"Kamu tidak akan menginginkan ini bahkan untuk musuhmu, tapi kami merayakan Natal seperti biasa," kata Sergiy, seorang warga sipil di Ukraina.
"Kami punya pohon Natal dan dekorasi, tapi itu ada di ruang bawah tanah,” lanjutnya.
Di kota ini, Anda jangan berharap bertemu dengan siapa pun yang bukan tentara. Hanya beberapa ribu orang yang tersisa di sini dari populasi asli 50.000.
Kendaraan militer melaju dengan tergesa-gesa di sepanjang jalan yang tertutup es. Kita tidak bisa tinggal di tempat yang sama lebih dari lima menit. Berkeliaran akan membuat kita menjadi target serangan.