RUSIA - Perjalanan dari Kostyantynivka ke Bakhmut seperti menuruni tebing peradaban. ‘Lonjakan’ bunyi tembakan tank seolah memberi tahu Anda bahwa Anda semakin dekat dengan salah satu bagian paling aktif dari garis depan di wilayah Donbas timur Ukraina.
Serangan-serangan ini juga menunjukkan bahwa gencatan senjata 36 jam yang diumumkan Rusia hanyalah omong kosong saja.
"Mereka berjanji akan ada gencatan senjata, tapi kami tidak melihat atau merasakannya," kata Oleksandr, seorang tentara Ukraina, dikutip BBC.
Serangan artileri Rusia dirasakan terus menerus. Termasuk sebuah artileri mendarat 50 meter dari tempat kita Oleksandr berbicara dengan tim BBC.
Tim BBC langsung terkejut dan melompat akibat serangan itu. Namun Oleksandr tidak gentar. "Untuk apa semua ini?" dia bertanya. Sebuah pertanyaan yang sangat masuk akal sambil berdiri di alun-alun utama yang hampir hancur.
BACA JUGA: Rusia Umumkan Gencatan Senjata 36 Jam untuk Peringati Natal Ortodoks, Zelensky: Itu Hanya Kedok
"Semuanya hancur. Warga sipil terbunuh, tentara terbunuh, rakyat kita sekarat,” ujarnya.
Pasukan Rusia berada di tepi timur kota sekitar satu mil jauhnya. Mereka telah mengerahkan segalanya untuk mencoba merebut Bakhmut sejak musim panas dalam upaya untuk mendorong lebih jauh ke barat, tetapi kota itu belum jatuh.