UKRAINA – Perang Rusia-Ukraina sepertinya akan terus berlangsung panjang. Kedua negara tidak terlihat tanda-tanda akan menghentikan perang dan bernegosiasi damai. Bahkan sebaliknya, Rusia terus aktif melakukan serangan ke berbagai wilayah Ukraina dengan rudal buatan Iran. Dan seolah tak mau kalah, Ukraina pun terus meluncurkan serangan ke wilayah Rusia.
Karena pertimbangan ini, sekutu barat terus meningkatkan dukungan mereka dengan dana tambahan dan pelatihan militer untuk Ukraina. Hal ini dilakukan untuk mendukung Ukraina melawan perang Rusia di medan tempur. Semua bantuan dikerahkan agar Rusia tak bisa dengan mudah menang perang atas Ukraina.
BACA JUGA: Rusia Umumkan Gencatan Senjata 36 Jam untuk Peringati Natal Ortodoks, Zelensky: Itu Hanya Kedok
Para pemimpin Uni Eropa (UE) setuju untuk menyediakan dana 18 miliar euro (Rp299 triliun) dalam pembiayaan ke Ukraina tahun depan. Tak hanya itu, UE juga menghukum Moskow dengan paket sanksi kesembilan.
Sebelum UE, Amerika Serikat (AS) sudah terlebih dahulu memberikan bantuan militer tambahan senilai USD725 juta (Rp11 triliun) ke Ukraina. Hal ini diumumkan pemerintah AS pada Oktober 2022 lalu,
Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan pemerintah Kyiv akan menerima tambahan senjata, amunisi dan peralatan dari Pentagon. Hal ini terkait dengan pemboman Rusia baru-baru ini terhadap target di seluruh Ukraina dan bukti yang meningkat dari kekejaman oleh pasukan Rusia.
Dikutip CNN, ini akan membuat total bantuan militer AS untuk Ukraina menjadi lebih dari USD18,3 miliar (Rp283 triliun) sejak awal pemerintahan Biden.