Perang pun dikabarkan akan semakin ramai dengan hadirnya sistem rudal pertahanan Patriot canggih buatan AS untuk melawan serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia.
Sejak awal perang pada Februari lalu, banyak pertahanan udara Barat telah dikirim. Mulai dari rudal Stinger yang diluncurkan dari bahu manusia, hingga rudal permukaan-ke-udara yang canggih. Semua memberikan tingkat perlindungan yang komprehensif terhadap berbagai ancaman.
Dikutip BBC, Patriot adalah langkah lain di jalur yang sama dan yang akan memusuhi serta mengancam Moskow. Mereka bukan peluru perak, tetapi mereka sangat canggih, efektif dan mahal. Satu rudal Patriot berharga sekitar USD3 juta (Rp47 miliar), atau tiga kali lipat biaya rudal di NASAMS (National Advanced Surface-to-Air Missile System).
Patriot digunakan untuk melawan rudal Scud buatan Rusia Irak selama Perang Teluk pertama dan sejak itu terus dikembangkan oleh Raytheon Technologies. Patriot datang dengan baterai yang mencakup pusat komando, stasiun radar untuk mendeteksi ancaman yang masuk - dan peluncur.
Sementara itu, di sisi Rusia, persiapan perang panjang juga terus dilakukan secara matang. Rusia bahkan mengerahkan musisi ke garis depan perangnya di Ukraina dalam upaya untuk membakar semangat juang.