WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, pada Senin (16/1/2023), mengatakan kebencian tidak akan bertahan di AS, ketika ia mengenang kehidupan Dr. Martin Luther King Jr. Hal itu disampaikan pada hari libur nasional untuk memperingati pemimpin hak-hak sipil yang tewas dibunuh pada 1968 itu dan upayanya memperjuangkan keadilan dan persamaan hak bagi warga kulit hitam di AS.
Dikutip VOA, saat berbicara dengan para pemimpin “National Action Network,” sebuah kelompok hak-hak sipil di Amerika, Biden mengatakan warga tidak boleh lelah untuk melakukan apa yang benar.
Ia merujuk tindakan yang diambilnya untuk meningkatkan kehidupan warga kulit hitam di AS dalam dua tahun pertama masa kepresidenannya. Tetapi ia menambahkan “banyak hal yang belum selesai, dan kami tidak akan tinggal diam.”
BACA JUGA: Terbang ke AS Bertemu Biden, Presiden Ukraina Menangkan Lebih Banyak Dukungan Militer Lawan Rusia
Presiden dari Partai Demokrat itu berjanji untuk bekerja dengan DPR AS yang kini dikuasai Partai Republik tentang sejumlah masalah yang mungkin dapat mereka sepakati. Namun, ia menegaskan akan memveto undang-undang yang menurutnya akan merugikan keluarga kelas pekerja.
Biden mengkritisi Partai Republik yang minggu lalu mengesahkan langkah untuk membatalkan pendanaan baru sebesar USD80 miliar untuk Internal Revenue Service (IRS), yang merupakan lembaga urusan pajak AS. Biden mengatakan kurangnya auditor baru di IRS yang memeriksa pengembalian pajak akan “mengurangi pajak bagi kelompok super kaya Amerika.”