"Kasusnya adalah predisposisi genetik untuk hiper-ovulasi, yang melepaskan banyak telur dalam satu siklus. Secara signifikan, kondisi tersebut akan meningkatkan kemungkinan memiliki kelipatan; selalu bersifat genetik,” jelas Dr. Charles Kiggundu, seorang ginekolog di Rumah Sakit Mulago di Kampala, Uganda, terhadap kondisi reproduksi yang dialami Mariam.
Mariam membenarkan bahwa dokter telah mengambil tindakan untuk menghilangkan risiko dia hamil lagi. Dia juga menjelaskan kembali apa yang disampaikan oleh dokter tersebut dalam menangani kasusnya.
Dr. Charles telah melakukan pemotongan rahim Mariam sehingga ia dapat leluasa melakukan aktifitas di luar rumah untuk menafkahi seluruh anaknya.
Mariam bahkan memiliki tiga pekerjaan, baik sebagai penata rambut, dekorator acara dan mengumpulkan dan menjual besi tua. Selain itu dia juga menyeduh gin lokalnya sediri untuk dijual hingga membuat jamu.
Sebagian hasil gaji yang didapat ia gunakan untuk keperluan makan, perawatan medis, pakaian, dan biaya sekolah.
Di dinding rumahnya, Mariam menggantung sebuah foto berisikan foto-foto anak sulungnya saat kelulusan sekolah.
Tekad kuat yang dimilikinya akan menjadi awal kehidupan terbaik untuk ke 44 anaknya.
(Susi Susanti)