Miliki 1.000 Budak di Abad ke-19, Keluarga Kaya Raya Ini Minta Maaf Atas Kepemilikan Budak di Masa Lalu

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 06 Februari 2023 13:03 WIB
Keluarga kaya raya ini minta maaf atas perbudakan di masa lalu (Foto: BBC)
Share :

LONDON - Sebuah keluarga asal Inggris akan secara terbuka meminta maaf kepada orang-orang di Pulau Grenada, Karibia, di mana nenek moyangnya memiliki lebih dari 1.000 budak di abad ke-19.

Keluarga aristokrat Trevelyan yang memiliki enam perkebunan gula di Grenada juga akan membayar ganti rugi. Kisah ini terungkap setelah reporter BBC Laura Trevelyan, seorang anggota keluarga, mengunjungi Grenada pada 2022.

Dia terkejut bahwa leluhurnya telah diberi kompensasi oleh pemerintah Inggris ketika perbudakan dihapuskan pada 1833 - tetapi budak Afrika yang dibebaskan tidak mendapatkan apa-apa.

 BACA JUGA: Dianggap Terus Berdampak Negatif, PM Belanda Minta Maaf Atas Perdagangan Budak saat Masa Kolonial

Berbicara kepada BBC dalam kapasitas pribadi pada Sabtu (4/2/2023), Trevelyan mengenang kunjungannya ke pulau itu untuk sebuah film dokumenter.

 BACA JUGA: Kisah Perempuan yang Diperbudak Sebagai 'Istri Kelima', Dituntut Mantan Majikan dan Dipenjara saat Hamil

"Benar-benar mengerikan... Saya melihat sendiri perkebunan tempat para budak dihukum, ketika saya melihat alat penyiksaan yang digunakan untuk menahan mereka,” terangnya.

"Saya merasa malu, dan saya juga merasa itu adalah tugas saya. Anda tidak dapat memperbaiki masa lalu - tetapi Anda dapat mengakui rasa sakitnya,” lanjutnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya