SURIAH - Sedikitnya 20 tahanan di penjara Suriah yang diyakini sebagai jihadis telah melarikan diri setelah gempa magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki hingga Suriah merusak fasilitas tersebut.
Seorang sumber di penjara tersebut mengatakan kepada Agence France-Presse (AFP), penjara di kota Rajo dekat perbatasan Turki menampung sekitar 2.000 narapidana, dengan sekitar 1.300 di antaranya diduga pejuang ISIS. Penjara itu juga menampung pejuang dari pasukan pimpinan Kurdi.
Gempa berkekuatan 7,8 pada Senin (6/2/2023) - yang diikuti oleh puluhan gempa susulan di wilayah tersebut - menyebabkan kerusakan termasuk dinding dan pintu yang retak.
"[Para] narapidana mulai memberontak dan menguasai bagian-bagian penjara,” terangnya,
BACA JUGA: Gempa Dahsyat M7,8 Guncang Turki hingga Suriah, Mengapa Begitu Mematikan?
"Sekitar 20 tahanan melarikan diri... yang diyakini sebagai militan ISIS,” ujarnya.
BACA JUGA: KBRI Damaskus Siapkan Shelter untuk Tampung WNI Terdampak Gempa Dashyat Suriah
Tim penyelamat di Turki dan Suriah bekerja keras menggali dengan tangan kosong puing-puing bangunan yang berserakan, tak peduli dengan cuaca dingin yang menyelimuti pada pada Senin (6/2/2023)) malam itu. Mereka berusaha menemukan korban-korban gempa yang selamat yang terperangkap di antara ribuan bangunan yang roboh akibat rangkaian gempa dahsyat magnitudo 7,8 yang mengguncang kedua wilayah tersebut.
Korban meninggal yang dikonfirmasi di kedua negara telah melonjak di nyaris 5.000 orang setelah serangkaian gempa, di mana yang terbesar mencapai 7,8 magnitudo, menggoyang wilayah dekat perbatasan Turki-Suriah.
(Susi Susanti)