UKRAINA - Menurut seorang pejabat Ukraina, pasukan Rusia menyerang kota Zaporizhzhia tenggara Ukraina sebanyak 17 kali hanya dalam satu jam lebih awal pada Jumat (10/2/2023).
Anatoliy Kurtiev, sekretaris Dewan Kota Zaporizhzhia, mengatakan di Telegram bahwa serangan itu menargetkan infrastruktur energi. Tidak jelas apakah pasukan Rusia menggunakan rudal atau roket.
“Hanya dalam satu jam, 17 serangan musuh didokumentasikan di kota – jumlah terbesar sejak awal invasi skala penuh,” katanya, dikutip CNN.
BACA JUGA: Pidato di Depan Parlemen, Presiden Zelensky Sebut Eropa Adalah 'Rumah' Bagi Ukraina
"Informasi tentang tingkat kerusakan dan korban sedang diperbarui,” lanjutnya.
Di medan pertempuran, para pejabat Ukraina mengatakan penembakan Rusia tampaknya meningkat di beberapa bagian wilayah Kharkiv yang direbut kembali oleh Ukraina pada September lalu saat pasukan Rusia meningkatkan serangan di wilayah Luhansk selama seminggu terakhir.
Sirene serangan udara berlaku di seluruh Ukraina pada Jumat (10/2/2023) pagi saat para pejabat memperingatkan potensi serangan rudal Rusia yang meluas.
Ledakan telah dilaporkan di kota Zaporizhzhia yang dikuasai Ukraina dan wilayah Kharkiv dan ancaman serangan rudal dilaporkan di tempat lain di negara itu.
Maksym Marchenko, kepala administrasi militer wilayah Odesa di selatan Ukraina, mengatakan di Telegram ada "penerbangan musuh di langit" dan "pembawa rudal jenis Kalibr ada di laut."
“Musuh telah meluncurkan rudal,” terangnya.
Para pejabat Ukraina melaporkan serangan Rusia secara sporadis pada Kamis (9/2/2023) malam dengan drone Shahed Iran—jenis serangan yang menguras pertahanan udara yang sering kali mendahului gelombang serangan misil yang lebih luas. Tampaknya tidak ada korban dari serangan Shahed.
Kepala administrasi militer kota Kyiv mengatakan pada Jumat (10/2/2023) jika ada "ancaman besar serangan rudal."
Adapun DTEK, perusahaan pemasok energi, telah memberlakukan pemadaman listrik darurat di ibu kota dan wilayah Kyiv, dan wilayah tengah Dnipropetrovsk untuk mengantisipasi serangan Rusia. Sebelumnya, seorang pejabat di kota Zaporizhzhia mengatakan pasukan Rusia telah menargetkan infrastruktur energi.
(Susi Susanti)