Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich mengatakan di Twitter jika pemukiman ini akan berjumlah 10.000.
Pemerintahan Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan pengumuman pada Minggu (12/2/2023) harus "dikutuk dan ditolak".
Belum ada komentar langsung dari AS, tetapi Duta Besar Thomas Nides sebelumnya menjelaskan bahwa Washington akan menentang langkah tersebut.
"Kami ingin menjaga visi solusi dua negara tetap hidup. Dia (Netanyahu) memahami bahwa kami memahami bahwa pertumbuhan pemukiman besar-besaran tidak akan mencapai tujuan itu," terangnya.
Pada bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengkritik aktivitas permukiman di Tepi Barat yang diduduki sebagai hambatan bagi perdamaian.
(Susi Susanti)