Selain itu, permasalahan sosial sudah mulai muncul pada hari ke-9 pasca gempa. Hal itu harus mulai diperhatikan dan juga diantisipasi.
"Warga yang kekurangan listrik, warga yang tidak mendapatkan pasokan air dan kebutuhan pokok, ini mulai meminta atau membutuhkan sekali bantuan khususnya dari pemerintah Indonesia," ucap Davie.
Ia menyebutkan, para korban sangat berharap kepada relawan. Namun, proses pendistribusian logistik sebaiknya terkoordinasi supaya tak terjadi tumpang tindih.
"Kita juga akan nantikan proses distribusi kebutuhan pokok ini terjadi dan proses pemeriksaan dari tim rumah sakit kesehatan lapangan terhadap warga lokal," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, hingga kini korban terdampak gempa Turki dan Suriah sudah lebih dari 37 ribu orang. Sementara warga negara Indonesia (WNI) yang meninggal akibat gempa berjumlah 2 orang. Sementara 2 lainnya masih dalam pencarian.
(Erha Aprili Ramadhoni)