Pengambilalihan tersebut memicu pemotongan dana pembangunan, pembekuan aset bank sentral asing dan sanksi yang diberlakukan pada sektor perbankan.
Keputusan administrasi Taliban untuk melarang sebagian besar pekerja LSM perempuan bekerja tahun lalu mendorong banyak lembaga bantuan untuk menghentikan sebagian operasi sementara jutaan orang masih bergantung pada bantuan kemanusiaan.
Taliban mengatakan mereka fokus untuk meningkatkan swasembada ekonomi melalui perdagangan dan investasi. Beberapa investor asing telah menyatakan keprihatinan atas serangkaian serangan, termasuk di sebuah hotel yang populer di kalangan pengusaha China, yang diklaim oleh ISIS.
Namun, Bank Dunia juga mencatat bahwa ekspor meningkat dan pemerintahan Taliban berhasil menjaga pendapatan tetap stabil pada 2022.
(Rahman Asmardika)