JAKARTA - Bharada Richard Eliezer alias Bharada E didemosi ke Yanma Mabes Polri berdasarkan putusan sidang kode etik Mabes Polri. Hal itu menjadi perhatian khusus Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
LPSK menilai adanya potensi ancaman yang terbuka bagi Eliezer di Yanma Mabes Polri lantaran adanya polisi lain yang juga didemosi di sana karena keterlibatan dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
BACA JUGA:3 Debt Collector yang Buat Kapolda Metro Jaya Emosi Ditangkap
Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi Pasaribu mengungkapkan meski Polri menjamin keselamatan Richard Eliezer, potensi ancaman tetap terbuka di Yanma Mabes Polri.
"Di sisi lain, patut menjadi perhatian bahwa di Yanma itu juga banyak orang-orang yang dalam posisi demosi ke sana karena peristiwa Duren Tiga, karena dinyatakan bersalah dalam sidang kode etik Polri," ujar Edwin via sambungan telepon kepada MPI, Kamis (23/2/2023).
BACA JUGA:Sejarah Kopasgat, Pasukan Elite yang Disegani NATO!
Karenanya, Edwin menilai jaminan Polri atas keselamatan Richard Eliezer itu menjadi penting.
"Potensi ancaman itu memang terbuka, sehingga memang jaminan Polri atas keselamatan dan keamanan atas Richard itu menjadi penting," jelas Edwin.
Edwin pun mengungkapkan jajarannya tetap akan melaksanakan mekanisme perlindungan kepada Eliezer selaku Justice Collaborator. Ia mengungkapkan, selama Richard masih berstatus sebagai terlindung, LPSK akan memastikan situasi dan kondisi dari Richard Eliezer.
"Selain melakukan perlindungan fisik yang melekat, kita juga ada mekanisme monitoring. Artinya LPSK dalam waktu-waktu tertentu akan memastikan situasi atau kondisi dari Richard," tutur Edwin.