Dalam pemilihan tersebut, Madero berpendapat pemilihan itu curang dan mendorong revolusi bersenjata yang menyebabkan Díaz dipaksa keluar dari jabatannya. Setahun setelahnya, ia mengambil alih kekuasaan pada 1911.
Huerta selaku sang jenderal menghentikan pemberontakan melawan Madero, tetapi pada titik tertentu posisinya berubah. Bersama keponakan Díaz, Félix Díaz, ia justru merencanakan kudeta.
Keduanya melakukan kerusuhan di Meksiko, dan berakibat pada timbulnya korban sipil. Aksi ini tak berjalan begitu saja, seab didukung oleh Duta Besar AS Henry Lane Wilson, yang juga tidak menyukai Madero.
Lascurain sebagai perwakilan Huerta mendekati Madero dan mendiskusikan keinginan Huerta untuk mencopotnya dari jabatan. Sang diktator setuju, asalkan pengunduran dirinya dipegang oleh Menteri Chili sampai ia dan wakil presiden José María Pino Suárez dengan aman berada di atas kapal, bernama Cuba, di Veracruz.
Perjanjian yang dilanggar Lascurain sebab telah diyakinkan oleh Huerta bahwa Madero tidak akan dirugikan. Setelah konspirasi dan kerusuhan yang ada, Madero dan Suárez terbunuh.