MEKSIKO - Dua dari empat orang Amerika Serikat (AS) yang diculik di bawah todongan senjata di Meksiko pekan lalu telah tewas dan dua masih hidup dan kini aman di AS.
Seperti diketahui, empat warga AS diculik oleh orang-orang bersenjata pada 3 Maret lalu saat mengemudi ke kota Matamoros di negara bagian timur laut Tamaulipas, Meksiko, di seberang perbatasan dari Texas.
Seorang kerabat kepada media AS mengatakan mereka pergi ke sana untuk operasi kosmetik. Seorang pria, bernama hanya sebagai José "N", 24, dari Tamaulipas, telah ditangkap.
BACA JUGA: Wanita AS Hilang 30 Tahun Dianggap Sudah Meninggal, Ternyata Ditemukan di Panti Jompo Puerto Rico
"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada teman dan keluarga mereka yang tewas dalam serangan ini,” terang juru bicara Pentagon John Kirby, dikutip BBC.
BACA JUGA: Pria Bersenjata Culik 50 Wanita dan Anak Perempuan yang Sedang Mencari Makanan
Jaksa Agung Tamaulipas Irving Barrios Mojica dalam sebuah tweet mengatakan dua korban yang selamat dikirim ke AS pada Selasa (7/3/2023) bekerja sama dengan konsulat AS di Matamoros.
Seorang pejabat Meksiko mengatakan kepada Reuters bahwa dua pria ditemukan tewas, sedangkan seorang pria dan seorang wanita selamat dan berada di tangan pihak berwenang.
Jenazah mereka yang tewas telah ditemukan dan sedang dipulangkan, kata para pejabat AS.
"Kami sangat menyesal ini terjadi di negara kami dan kami mengirimkan belasungkawa kami kepada keluarga para korban, teman, dan pemerintah Amerika Serikat, dan kami akan terus melakukan pekerjaan kami untuk menjamin perdamaian dan ketenangan," terang Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador.
Mitra BBC AS, CBS, melaporkan orang AS itu diketahui bernama Latavia "Tay" McGee, Shaeed Woodard, Eric James Williams dan Zindell Brown.
Biro Invetsigasi Federal (FBI) pada minggu ini mengatakan keempatnya sedang mengemudi melalui Matamoros - sebuah kota berpenduduk 500.000 yang terletak tepat di seberang perbatasan dari kota Brownsville di Texas - dengan minivan putih dengan pelat nomor Carolina Utara ketika orang-orang bersenjata tak dikenal melepaskan tembakan.
Video menunjukkan mereka dimasukkan ke truk pikap oleh orang-orang bersenjata lengkap. Satu digiring ke kendaraan sedangkan yang lain tampak tidak sadarkan diri dan diseret ke truk.
Seorang wanita Meksiko, yang diyakini sebagai penonton berusia 33 tahun, tewas dalam insiden pada Jumat (3/3/2023) lalu.
Pada konferensi pers yang digelar Selasa (7/3/2023), pejabat Meksiko mengkonfirmasi bahwa pria berusia 24 tahun itu telah ditangkap dan keempat orang Amerika itu ditemukan di sebuah rumah kayu di luar Matamoros.
Para korban telah dipindahkan ke berbagai lokasi antara penculikan pada Jumat (3/3/2023) dan penemuan mereka pada Selasa (7/3/2022), termasuk Barrios Mojica.
Seorang sumber penegak hukum AS mengatakan kepada CBS, penyelidik berpikir Kartel Teluk, salah satu kelompok kejahatan terorganisir tertua di Meksiko, bertanggung jawab atas serangan itu.
Masih belum jelas apakah orang Amerika itu disergap, disalahartikan sebagai pengedar narkoba yang bersaing, atau terjebak dalam baku tembak antara faksi yang bertikai.
Pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada Selasa (7/3/2023) bahwa penyelidikan masih dalam tahap awal.
Ms McGee dikatakan melakukan perjalanan ke kota perbatasan Meksiko untuk menjalani pengencangan perut, prosedur bedah kosmetik untuk menghilangkan lemak perut.
Ibunya Barbara Burgess mengatakan kepada ABC News bahwa dia telah meminta putrinya untuk tidak pergi, tetapi putrinya telah meyakinkannya bahwa dia akan aman.
FBI telah menawarkan hadiah USD50.000 untuk kembalinya orang Amerika ITU.
Matamoros berada di negara bagian Tamaulipas, salah satu dari enam negara bagian Meksiko yang Departemen Luar Negeri AS menyarankan para pelancong untuk tidak berkunjung karena "kejahatan dan penculikan".
Wisata medis adalah umum, terutama di antara orang-orang yang tinggal di negara bagian perbatasan AS.
Tetapi Matamoros adalah salah satu kota paling berbahaya di negara ini, karena kartel narkoba menguasai sebagian besar negara bagian Tamaulipas dan dapat memegang kekuasaan lebih besar daripada penegakan hukum setempat.
(Susi Susanti)