WASHINGTON - Australia diperkirakan akan membeli hingga lima kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia Amerika Serikat (AS) pada tahun 2030-an sebagai bagian dari perjanjian pertahanan penting antara Washington, Canberra dan London, yang akan menghadirkan tantangan baru bagi China, demikian diungkapkan empat pejabat AS pada Rabu, (8/3/2023).
Perjanjian tersebut, yang dikenal sebagai pakta AUKUS, akan memiliki beberapa tahap dengan setidaknya satu kapal selam AS mengunjungi pelabuhan Australia di tahun-tahun mendatang dan berakhir pada akhir 2030, salah satunya dengan pembangunan kapal selam kelas baru dengan desain Inggris dan teknologi AS, kata pejabat, sebagaimana dilansir Reuters.
Presiden AS Joe Biden akan menjamu para pemimpin Australia dan Inggris di San Diego pada Senin, (13/3/2023) untuk memetakan jalan ke depan untuk penyediaan kapal selam bertenaga nuklir dan persenjataan berteknologi tinggi lainnya ke Australia.
China mengutuk upaya negara-negara Barat, yang berusaha untuk melawan pembangunan militer China, tekanan terhadap Taiwan dan penempatan yang semakin berotot di Laut China Selatan yang diperebutkan.
Dua pejabat, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa setelah kunjungan pelabuhan tahunan, Amerika Serikat akan mengerahkan beberapa kapal selam di Australia Barat sekira tahun 2027.
Pada awal 2030-an, Australia akan membeli 3 kapal selam kelas Virginia dan memiliki opsi untuk membeli dua lagi.
AUKUS diharapkan menjadi proyek pertahanan terbesar Australia dan menawarkan prospek pekerjaan di ketiga negara tersebut.
Australia memiliki armada yang terdiri dari enam kapal selam kelas Collins bertenaga konvensional, yang masa kerjanya akan diperpanjang hingga 2036. Kapal selam nuklir dapat bertahan di bawah air lebih lama daripada kapal selam konvensional dan lebih sulit dideteksi.
Para pejabat tidak merinci rencana kapal selam kelas baru, termasuk menawarkan secara spesifik tentang lokasi produksi.