KIEV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu (8/3/2023) mengungkapkan alasan pasukannya mati-matian mempertahankan Kota Bakhmut, atau yang oleh Rusia dikenal sebagai Artyomovsk, meski mengalami kerugian besar. Menurut Zelensky, pasukan Rusia akan memiliki “jalan terbuka” ke wilayah-wilayah Ukraina di Donbass jika berhasil merebut Bakhmut.
Dalam wawancara dengan CNN, Zelensky pertempuran di Bakhmut, yang merupakan pusat logistik dan pijakan utama bagi tentara Ukraina di Donbass, memiliki alasan “taktis”. Dia juga membantah klaim bahwa jenderal utamanya telah mendesaknya untuk menarik pasukan dari daerah tersebut.
“Kami memahami bahwa setelah Bakhmut mereka (pasukan Rusia) bisa melangkah lebih jauh. Mereka bisa pergi ke Kramatorsk, mereka bisa pergi ke Slavyansk, itu akan menjadi jalan terbuka bagi Rusia setelah Bakhmut ke kota-kota lain di Ukraina, ke arah Donetsk,” kata Zelensky.
Dia juga menyarankan bahwa kemenangan di Bakhmut akan membantu Rusia "memobilisasi masyarakat mereka" dan meningkatkan dukungan domestik untuk tentaranya, demikian dilansir RT.
Pada Senin, (6/3/2023) surat kabar Jerman Bild mengutip sumber-sumber pemerintah Ukraina yang mengatakan bahwa Jenderal Valery Zaluzhny, komandan tertinggi Ukraina, menyerukan penarikan beberapa minggu yang lalu. Kantor Zelensky mengeluarkan pernyataan pada hari yang sama yang menyatakan bahwa petinggi, termasuk Zaluzhny, mendukung keputusan untuk melanjutkan pertahanan kota.
Berbicara kepada CNN, Zelensky membantah bahwa dia berselisih dengan para komandannya. "Saya tidak pernah mendengar hal seperti itu," katanya, mengklaim bahwa laporan semacam itu "dibuat di Federasi Rusia."
Pada Rabu, Yevgeny Prigozhin, kepala perusahaan militer swasta Rusia Wagner Group, mengatakan pasukan tentara bayarannya telah menguasai sepenuhnya bagian timur Bakhmut, yang dipisahkan dari bagian kota lainnya oleh Sungai Bakhmutka. Sebelumnya, Prigozhin menyatakan bahwa tentara Rusia praktis mengepung Bakhmut, dengan hanya satu jalan yang tersedia bagi pasukan Ukraina untuk masuk dan keluar.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengklaim awal pekan ini bahwa Bakhmut memiliki arti lebih simbolis daripada operasional. Namun, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan bahwa merebut kota itu akan memungkinkan "tindakan ofensif lebih lanjut" terhadap pasukan Ukraina.
(Rahman Asmardika)