AS membelanjakan lebih banyak untuk militernya pada 2021 daripada gabungan sembilan negara berikutnya, menurut angka terbaru dari Stockholm International Peace Research Institute (SISPRI). Anggaran militer AS pada 2022 dihitung sebagai pengeluaran tahun 2021 oleh institut tersebut.
SISPRI mencatat bahwa meskipun anggaran militer meningkat setiap tahun sejak 2015 dan lebih dari dua kali lipat sejak 2002, pemerintahan AS berturut-turut telah memotong dana untuk pengadaan senjata sebesar 6,4% antara 2012 dan 2021, dan 5,4% antara 2020 dan 2021. Konsekuensi dari hal ini dapat terlihat dalam laporan baru-baru ini yang menyoroti bagaimana upaya AS untuk mempersenjatai Ukraina telah membuat persediaan di dalam negeri habis.
(Rahman Asmardika)