Biden Usulkan Anggaran Rp13 Kuadriliun untuk Militer AS, Terbesar dalam Sejarah

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 10 Maret 2023 13:40 WIB
Foto: Reuters.
Share :

WASHINGTON – Presiden Joe Biden akan meningkatkan pengeluaran militer Amerika Serikat (AS) ke angka USD842 miliar (sekira Rp13 kuadriliun), yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah, pada anggaran tahun 2024, menurut informasi yang dirilis Gedung Putih pada Kamis, (9/3/2023). AS saat ini memiliki anggaran militer terbesar di dunia, dengan jumlah yang lebih tinggi daripada gabungan sembilan negara berikutnya.

Menurut pernyataan Gedung Putih yang dilansir RT, anggaran tersebut akan mencakup investasi USD9,1 miliar dalam Inisiatif Pencegahan Pasifik Pentagon, yang bertujuan untuk memperkuat kehadiran AS di kawasan Pasifik sebagai lawan dari China. Anggaran modernisasi persenjataan nuklir AS akan menghabiskan USD37,7 miliar lagi, sementara jumlah yang tidak diketahui akan dihabiskan untuk pembuatan kapal dan investasi dalam "teknologi utama".

Pernyataan terpisah dari Gedung Putih menyebutkan bahwa anggaran Biden akan mencakup USD6 miliar untuk Ukraina, meskipun tidak jelas dari departemen pemerintah mana anggaran tersebut berasal. Pernyataan tentang pengeluaran militer hanya membuat referensi yang tidak jelas untuk melanjutkan "dukungan untuk Ukraina".

Meskipun tidak ada perincian lebih lanjut yang dirilis ke publik, Menteri Pertahanan Lloyd Austin dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa total biaya akan mencapai USD842 miliar. Jumlah ini meningkat USD26 miliar dari tahun lalu, dan hampir USD100 miliar dari 2021.

Tidak jelas bidang militer mana yang disorot untuk pemotongan pengeluaran. Anggaran juga kemungkinan akan ditulis ulang beberapa kali dalam beberapa bulan mendatang, karena membutuhkan dukungan dari Senat yang dikuasai Demokrat dan Dewan Perwakilan Rakyat yang dikuasai Republik untuk menjadi undang-undang.

Sejauh ini tidak ada pihak yang mengisyaratkan bahwa mereka menentang kenaikan pengeluaran militer, meskipun Ketua DPR AS Kevin McCarthy telah berjanji untuk memangkas USD130 miliar dari seluruh anggaran federal dalam upaya untuk mengurangi utang nasional AS sebesar USD31 triliun.

AS membelanjakan lebih banyak untuk militernya pada 2021 daripada gabungan sembilan negara berikutnya, menurut angka terbaru dari Stockholm International Peace Research Institute (SISPRI). Anggaran militer AS pada 2022 dihitung sebagai pengeluaran tahun 2021 oleh institut tersebut.

SISPRI mencatat bahwa meskipun anggaran militer meningkat setiap tahun sejak 2015 dan lebih dari dua kali lipat sejak 2002, pemerintahan AS berturut-turut telah memotong dana untuk pengadaan senjata sebesar 6,4% antara 2012 dan 2021, dan 5,4% antara 2020 dan 2021. Konsekuensi dari hal ini dapat terlihat dalam laporan baru-baru ini yang menyoroti bagaimana upaya AS untuk mempersenjatai Ukraina telah membuat persediaan di dalam negeri habis.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya