Tetapi pada Sabtu (11/3/2023), Institute for the Study of War - sebuah wadah pemikir AS - melaporkan bahwa perangterhenti.
"Para pejuang Grup Wagner kemungkinan semakin terjepit di daerah perkotaan... dan karena itu sulit untuk membuat kemajuan yang signifikan," katanya.
Sebelum invasi, ada sekitar 70.000 orang yang tinggal di Bakhmut. Kota ini terkenal dengan tambang garam dan gipsumnya serta kilang anggurnya yang besar.
Seperti Rusia, Ukraina juga memberikan signifikansi politik kepada Bakhmut, dengan Presiden Zelensky menjadikan kota itu sebagai lambang perlawanan.
Ketika dia mengunjungi Washington pada bulan Desember, dia menyebutnya "benteng moral kami" dan memberikan bendera Bakhmut kepada Kongres AS.
Pejabat Barat memperkirakan antara 20.000 dan 30.000 tentara Rusia telah tewas atau terluka sejauh ini di dalam dan sekitar Bakhmut.
(Susi Susanti)