Namun, Karimova dan rekan-rekannya telah menjual sebagian properti yang diduga diperoleh dengan dana korupsi.
Freedom For Eurasia meneliti catatan pendaftaran properti dan tanah untuk mengidentifikasi setidaknya 14 properti yang katanya dibeli sebelum dia ditangkap, dengan dana yang diduga mencurigakan, di berbagai negara, termasuk Inggris, Swiss, Prancis, Dubai, dan Hong Kong.
Laporan yang akan diterbitkan pada Selasa 14 Maret mendatang, berjudul ‘Who Enabled the Uzbek Princess?’ ini berfokus pada lima properti yang dibeli di dalam dan sekitar London, yang sekarang bernilai sekitar 50 juta poundsterling.
Termasuk tiga flat di Belgravia, tepat di sebelah barat Istana Buckingham, sebuah rumah di Mayfair dan rumah bangsawan Surrey senilai 18 juta poundsterling (Rp335 miliar) dengan danau berperahu pribadi.
Dua flat Belgravia dijual pada 2013 sebelum Karimova ditahan. Pada 2017, rumah di Mayfair, rumah Surrey, dan flat ketiga di Belgravia dibekukan oleh Serious Fraud Office.
Laporan Freedom For Eurasia juga menyebut perusahaan-perusahaan di London dan British Virgin Islands yang diklaim digunakan oleh Karimova atau rekannya untuk memungkinkan mereka membelanjakan hasil kejahatan di properti dan juga di pesawat jet pribadi.
Pacar Karimova, Rustam Madumarov, dan orang lain yang sekarang diduga sebagai rekannya terdaftar dalam dokumen resmi sebagai "pemilik manfaat" - istilah hukum untuk orang yang pada akhirnya memegang kendali - perusahaan yang berbasis di Inggris, Gibraltar, dan British Virgin Islands. Tapi laporan itu mengatakan mereka hanya proxy untuk Karimova, yang menggunakan perusahaan untuk mencuci ratusan juta dolar.