Sang Putri Selalu Setia Menemani Kim Jong-un saat Korut Tembakkan 6 Rudal Jarak Pendek ke Laut Kuning

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 13 Maret 2023 10:29 WIB
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un dan putrinya menyaksikan penembakan rudal jarak pendek (Foto: KCNA/AP)(Foto: Reuters)
Share :

PYONGYANG - Korea Utara (Korut) menembakkan setidaknya enam rudal jarak pendek pada Kamis (9/3/2023) sore dalam apa yang bisa menjadi salvo pembuka dalam beberapa pekan pertunjukan militer di kedua sisi zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea.

Foto-foto yang dirilis oleh media milik pemerintah pada Jumat (10/3/2023) menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri latihan kebakaran unit artileri Hwasong di front barat, bersama putrinya dan pejabat militer.

Putri Kim, yang diyakini bernama Ju Ae, baru-baru ini muncul di acara-acara besar yang diadakan di Korea Utara di samping ayahnya.

“Kim Jong Un memeriksa postur respons perang yang sebenarnya dari kompi penyerang ke-8 di bawah unit yang bertugas menyerang bandara operasi musuh ke arah front barat,” lapor media pemerintah, dikutip CNN.

Sekitar 28.000 pasukan Amerika ditempatkan di Korea Selatan di mana Angkatan Udara Amerika Serikat mengoperasikan dua lapangan terbang utama, di Osan, sekitar 64 kilometer (40 mil) selatan ibu kota Seoul, dan Kunsan, yang terletak di pantai Laut Kuning di bagian barat.

Rudal dalam uji coba Korea Utara pada Kamis (9/3/2023) ditembakkan ke Laut Kuning.

Tak lama setelah tes, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara telah menembakkan rudal balistik jarak pendek dari daerah Nampo di barat negara itu.

Media pemerintah melaporkan bahwa Kim mengatakan unit artileri harus disiapkan untuk dua misi. Yakni pertama untuk mencegah perang dan kedua untuk mengambil inisiatif dalam perang, dengan terus mengintensifkan berbagai latihan simulasi untuk perang sesungguhnya.

 Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, pada Kamis (9/3/2023) mengatakan Pyongyang sedang melakukan pelatihan musim dinginnya dan otoritas intelijen AS dan Korea Selatan sedang memantaunya.

“Biasanya, pelatihan diadakan sekitar hingga Maret,” tambah juru bicara kementerian Jeon Ha-kyu.

Pada Senin (13/3/2023), pasukan Komando Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di semenanjung itu diperkirakan akan memulai latihan Perisai Kebebasan selama 11 hari.

“Latihan ini akan mengintegrasikan unsur-unsur 'latihan langsung' dengan simulasi yang konstruktif,” kata Pasukan AS di Korea dalam sebuah pernyataan pada akhir pekan lalu.

Pada saat yang sama, latihan lapangan yang dijuluki Warrior Shield akan berlangsung.

Sementara itu, angkatan udara AS dan Korea Selatan telah melakukan latihan udara rutin. Minggu ini, sebuah pembom B-52 AS dikawal oleh jet tempur Korea Selatan saat terbang ke zona identifikasi pertahanan udara Korea Selatan.

Latihan AS-Korea Selatan diharapkan menjadi yang terbesar yang telah dilakukan kedua sekutu selama bertahun-tahun, karena mereka mengurangi tampilan militer semacam itu pada 2017 ketika Presiden AS saat itu Donald Trump mencoba menawarkan celah bagi Korea Utara untuk merundingkan penghentian program rudal jarak jauh dan senjata nuklirnya.

Celah itu telah lama ditutup, dengan Korea Utara tahun lalu melakukan sejumlah uji coba rudal sambil berjanji untuk mengembangkan program nuklirnya untuk mempersenjatai rudal.

Uji coba rudal Korea Utara telah melambat pada 2023, tetapi ketegangan di Semenanjung Korea tetap tinggi.

Analis melihat sedikit alasan untuk berpikir hal-hal akan mereda.

“Ini kemungkinan hanya awal dari serangkaian tes provokatif oleh Korea Utara,” terang Leif-Eric Easley, seorang profesor di Ewha Womans University di Seoul, mengatakan tentang penembakan rudal pada Kamis (9/3/2023).

“Pyongyang siap untuk menanggapi secara agresif latihan pertahanan utama AS-Korea Selatan, serta pertemuan puncak Presiden Yoon yang akan datang dengan Perdana Menteri (Jepang) (Fumio) Kishida dan Presiden (AS) (Joe) Biden,” lanjutnya.

“Rezim Kim dapat memerintahkan penembakan rudal dengan jarak yang lebih jauh, mencoba meluncurkan satelit mata-mata, mendemonstrasikan mesin berbahan bakar padat, dan bahkan mungkin melakukan uji coba nuklir,” tambahnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya