Dan sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, AS dan Inggris telah meningkatkan penerbangan pengawasan, meskipun selalu beroperasi di wilayah udara internasional.
Reaper yang hilang mungkin membawa pod pengintai yang mampu menyedot data elektronik seperti emisi radar.
Departemen Pertahanan AS mengatakan dalam siaran pers bahwa perjalanan pengawasan digunakan untuk mengumpulkan informasi yang membantu meningkatkan keamanan Eropa dan mendukung mitra sekutu.
AS dilaporkan telah berbagi intelijen dengan Ukraina sebelumnya, termasuk untuk membantunya menenggelamkan kapal Rusia di Laut Hitam.
Menteri luar negeri Ukraina mengatakan kepada reporter BBC James Landale bahwa insiden seperti jatuhnya pesawat tak berawak AS di Laut Hitam tidak dapat dihindari sampai Rusia meninggalkan Krimea.
"Selama Rusia mengendalikan Krimea, insiden semacam ini tidak akan terhindarkan dan Laut Hitam tidak akan menjadi tempat yang aman,” terang Dmytro Kuleba yang menggambarkan hal itu sebagai insiden rutin.
Rusia mencaplok Krimea pada 2014, tetapi sebagian besar negara masih mengakuinya sebagai bagian dari Ukraina.
BBC bertanya kepada Kuleba apakah, setelah insiden pesawat tak berawak, AS dan sekutu lainnya menjadi lebih berhati-hati.