ISRAEL - Protes massal telah berlangsung selama 11 minggu di Israel, karena pemerintah terus maju dengan rencana yang sangat kontroversial untuk merombak sistem peradilan.
Ada bentrokan antara polisi berkuda dan pengunjuk rasa yang sekali lagi memblokir jalan raya utama di Tel Aviv.
Pada Rabu (15/3/2023), Presiden Isaac Herzog merilis serangkaian proposal kompromi dan memperingatkan kemungkinan nyata pertumpahan darah dan "perang saudara".
Herzog, yang perannya sebagian besar seremonial, mengatakan dia telah berkonsultasi dengan orang-orang dari semua sisi dan memperingatkan bahwa Israel berada di titik balik.
BACA JUGA:
"Siapa pun yang mengira perang saudara yang sebenarnya, termasuk pertumpahan darah, tidak dapat dijangkau, tidak tahu. Jurang yang dalam dapat dijangkau. Perang saudara adalah garis merahnya. Saya tidak akan membiarkan itu terjadi,” terangnya, dikutip BBC.
Namun Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu langsung menolak rencana tersebut.
Pada Rabu (15/3/2023) malam, Netanyahu menolak proposal kompromi dari Presiden Herzog yang akan melindungi independensi pengadilan.