Tak lama setelah tiba di kota, sang pangeran menuju ke blok kantor yang telah diubah menjadi semacam asrama bagi warga Ukraina yang terlantar akibat konflik. Fasilitas tersebut menyediakan penginapan bagi sekitar 300 wanita dan anak-anak yang baru saja tiba di negara tersebut. Bekas gedung kantor yang berubah menjadi pusat akomodasi dioperasikan oleh Kota Warsawa dan dibuka tak lama setelah pasukan Rusia menginvasi Ukraina.
William mendengarkan beberapa pengungsi berbicara tentang melarikan diri dari tanah air mereka dan mencari perlindungan di Polandia. Dia kemudian memainkan permainan pingpong ganda dengan beberapa anak.
Dengan pengalaman perang mereka sendiri yang masih segar dalam ingatan kolektif bangsa, Polandia dengan hangat menyambut tetangga mereka, mengintegrasikan mereka sepenuhnya ke dalam masyarakat dengan akses gratis ke layanan publik seperti perawatan kesehatan dan pendidikan. Banyak keluarga telah membuka rumah mereka untuk menerima beberapa pengungsi akibat invasi.
Hari kedua kunjungan mendadak itu terlihat William meletakkan karangan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal pada Kamis (23/3/2023) pagi dalam upacara yang muram. Setibanya di sana, dia disambut dengan seorang penjaga kehormatan, sebelum pergi ke tugu peringatan perang untuk meletakkan karangan bunga. Pada catatan yang menyertai upeti, sang pangeran menulis: "Untuk mengenang mereka yang melakukan pengorbanan terakhir."