HIBATULLAH Akhundzada secara resmi disebut sebagai pemimpin Emirat Islam Afghanistan, komandan orang beriman, dan cendekiawan Alquran dan hadis, demikian dilaporkan. Kata-katanya yang ditulis atau diucapkan adalah hukum yang tinggi dan ditegakkan dengan keras oleh rezim yang tidak memiliki undang-undang atau batasan pada kekuasaan pemimpin tertingginya.
Kecuali beberapa pejabat senior Taliban yang mengaku pernah melihatnya secara langsung, Akhundzada, yang diyakini kini berusia 70-an, adalah teka-teki bagi warga Afghanistan dan dunia, karena tidak ada informasi tentang laki-laki yang memerintah Afghanistan tanpa dilihat, dipilih atau bertanggung jawab kepada siapapun.
Foto seorang pria berjenggot hitam panjang dan mengenakan sorban putih, diyakini diambil pada 1990 untuk syarat pembuatan paspor, adalah satu-satunya foto Akhundzada yang beredar di media. Namun foto itu tidak pernah secara resmi dipastikan sebagai foto asli dirinya.
Bulan ini, Akhundzada, yang dikabarkan tinggal di provinsi Kandahar, mengeluarkan dekrit yang melarang pembagian dan penjualan tanah publik kecuali atas perintahnya. Dekrit itu secara efektif mengganggu seluruh birokrasi negara atas pengelolaan lahan di ibu kota, Kabul.