Bentrokan Kembali Pecah di Kompleks Masjid Al Aqsa, Polisi Israel Berusaha Usir Jamaah dengan Peluru Karet

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 06 April 2023 12:22 WIB
Foto: Reuters.
Share :

YERUSALEM - Polisi Israel bentrok dengan warga Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem untuk kedua kalinya pada Rabu, (5/4/2023) kata saksi mata. Insiden ini terjadi beberapa jam setelah penangkapan dan pemindahan lebih dari 350 orang dalam penggerebekan polisi di kompleks tersebut.

Konfrontasi tersebut, yang terjadi selama bulan suci Ramadhan dan menjelang hari raya Paskah Yahudi, memicu baku tembak lintas batas di Gaza dan memicu kekhawatiran akan kekerasan lebih lanjut.

Dalam kejadian kedua, pada larut malam, polisi memasuki kompleks dan mencoba mengevakuasi jamaah, menggunakan granat kejut dan menembakkan peluru karet, kata staf Waqf, organisasi Islam yang ditunjuk Yordania yang mengelola kompleks tersebut.

Para jemaah melemparkan benda-benda ke arah polisi, kata saksi mata. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan enam orang terluka.

Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan puluhan anak muda membawa batu dan petasan ke masjid dan mencoba membarikade diri di dalam. Namun, Wakaf mengatakan bahwa polisi memasuki masjid sebelum sholat selesai.

“Serangan Israel ke masjid Al-Aqsa, serangannya terhadap jamaah, merupakan tamparan terhadap upaya AS (Amerika Serikat) baru-baru ini yang mencoba menciptakan ketenangan dan stabilitas selama bulan Ramadhan,” kata Juru Bicara Presiden Palestina, Nabil Abu Rudeineh sebagaimana dilansir Reuters.

Kurang dari 24 jam sebelumnya, polisi menggerebek masjid untuk mencoba menyingkirkan apa yang mereka katakan sebagai agitator bertopeng yang mengunci diri di dalam setelah upaya untuk mengeluarkan mereka melalui dialog gagal.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 12 warga Palestina terluka dalam bentrokan sebelumnya, termasuk dari peluru karet dan pemukulan. Polisi Israel mengatakan dua petugas terluka.

Kompleks Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem adalah situs tersuci ketiga umat Islam di mana puluhan ribu orang beribadah selama Ramadhan. Itu juga merupakan situs paling suci Yudaisme, yang dipuja sebagai Temple Mount, sisa dari dua kuil Yahudi dalam Alkitab.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan situasi pada "ekstrimis" yang membarikade diri di dalam masjid dengan senjata, batu dan kembang api.

"Israel berkomitmen untuk mempertahankan kebebasan beribadah, akses bebas ke semua agama dan status quo di Temple Mount dan tidak akan membiarkan kekerasan oleh ekstremis mengubah itu," katanya dalam sebuah pernyataan.

Di bawah pengaturan "status quo" lama yang mengatur kompleks tersebut, non-Muslim dapat berkunjung tetapi hanya Muslim yang boleh beribadah. Beberapa pengunjung Yahudi semakin sering berdoa di sana meskipun ada pengaturan itu.

Wakaf menggambarkan tindakan polisi sebagai "serangan mencolok terhadap identitas dan fungsi masjid sebagai tempat ibadah bagi umat Islam saja".

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya