PALEMBANG - SAS (26), seorang pemuda pengangguran ditangkap Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Sumsel setelah memperdaya lima orang mahasiswi di Palembang untuk diajak melakukan video call sex (VCS) dengan cara mengaku sebagai seorang polisi.
Wakil Direktur Ditreskrimsus Polda Sumsel, AKBP Putu Yudha Prawira mengatakan, bahwa tak hanya dijadikan pemuas nafsu, warga Sematang Borang Palembang tersebut juga melakukan pemerasan terhadap para korbannya.
BACA JUGA:
"Tersangka ini nekat mengaku sebagai anggota Polri Polda Sumsel untuk memperdaya lima orang mahasiswi di Palembang agar mau diajak VCS," ujar Putu Yudha, Kamis (6/4/2023).
Dijelaskan Putu, kasus pornografi tersebut terungkap setelah salah satu korban, MAV (21), warga Kalidoni Palembang melaporkan seorang pria yang dianggap sebagai mantan kekasihnya ke SPKT Polda Sumsel.
BACA JUGA:
"Untuk modus yang dilakukan tersangka yakni dengan menggunakan foto anggota Polri dari jajaran Polda Sulsel, namun mengaku sebagai anggota Polda Sumsel," jelasnya.
Hubungan asmara antara korban MAV dengan tersangka SAS diketahui sudah berlangsung selama satu tahun terakhir.
“Tersangka ini mengirim pesan menggunakan aplikasi pencari jodoh Tantan dengan foto profil anggota polri lengkap dengan seragam kepolisian yang mengaku bertugas di Ditresnarkoba Polda Sumsel dan membujuk korban agar mau menjadi pacar yang serius,” ucapnya.
Dijelaskan Pitu, terpikat dengan memiliki pasangan seorang anggota kepolisian, membuat korban MAV terperdaya dan mau menuruti kehendak tersangka SAS.
"Korban yang terperdaya menjalin pacaran online, di mana selama setahun pacaran tersangka sudah melakukan VCS sebanyak tiga kali bersama korban," jelasnya