Selesaikan Latihan Militer 3 Hari, Jet Tempur hingga Kapal Induk China Kepung Taiwan

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 11 April 2023 10:19 WIB
China selesaikan latihan militer selama tiga hari (Foto: Reuters)
Share :

CHINAChina telah menyelesaikan tiga hari latihan militer di sekitar Taiwan, termasuk ‘mengepung’ pulau itu dan mensimulasikan serangan yang ditargetkan.

Taiwan mengatakan telah mendeteksi jet tempur China di wilayah timur, sedangkan China mengatakan kapal induk Shandong ikut ambil bagian.

Beijing memulai latihan pada Sabtu (8/4/2023) setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS di California.

Dikutip BBC, setelah latihan berakhir, kementerian pertahanan Taiwan mengatakan tidak akan berhenti memperkuat kesiapan tempurnya.

Taiwan menganggap dirinya sebagai negara berdaulat. China melihatnya sebagai provinsi yang memisahkan diri yang pada akhirnya akan berada di bawah kendali Beijing - dengan paksa, jika perlu.

Pada Senin (10/4/2023), China mengatakan latihannya telah berakhir dengan sukses. Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya mendeteksi 12 kapal perang China dan 91 pesawat di sekitar pulau itu pada Senin.

“Meskipun Komando Teater Timur [China] telah mengumumkan akhir latihannya, militer [Taiwan] tidak akan pernah mengendurkan upayanya untuk memperkuat kesiapan tempurnya,” kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan.

Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah mengawasi dengan cermat tindakan China di Selat Taiwan dan mengatakan latihan militer Beijing merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.

AS juga pada Senin (10/4/2023) mengirim kapal perusak berpeluru kendali, USS Milius melalui bagian-bagian yang diperebutkan di Laut China Selatan, sekitar 1.300 km (800 mil) selatan Taiwan.

China mengatakan kapal itu "menyusup secara ilegal" ke perairannya, sementara AS mempertahankan operasi itu sesuai dengan hukum internasional.

Sebuah peta jalur penerbangan yang dirilis oleh kementerian pertahanan Taiwan menunjukkan empat jet tempur J-15 ke timur pulau itu - menunjukkan bahwa militer China untuk pertama kalinya mensimulasikan serangan dari timur, bukan dari barat di mana daratan China berada.

Analis mengatakan kemungkinan jet itu berasal dari kapal induk China Shandong - salah satu dari dua kapal induk yang dimilikinya - yang saat ini dikerahkan di samudra Pasifik barat, sekitar 320 km (200 mil) dari Taiwan.

Militer China mengkonfirmasi pada Senin (10/4/2023) dalam sebuah pernyataan bahwa Shandong telah "berpartisipasi" dalam latihan hari Senin. Dikatakan pesawat-pesawat tempur yang sarat dengan peluru tajam telah "melakukan beberapa gelombang simulasi serangan terhadap sasaran-sasaran penting".

Kementerian pertahanan Jepang mengatakan pada Senin (10/4/2023) bahwa Shandong juga telah melakukan operasi udara pada hari-hari sebelumnya.

Kementerian Jepang mengatakan jet tempur dan helikopter lepas landas dan mendarat di kapal induk 120 kali antara Jumat (7/4/2023) dan Minggu (9/4/2023).

Juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengatakan dalam sebuah posting audio di Telegram bahwa China memiliki "hak untuk menanggapi" apa yang dia katakan sebagai "tindakan provokatif" terhadapnya.

Washington telah berulang kali meminta China untuk menahan diri setelah pertemuan Presiden Tsai dengan Kevin McCarthy, tokoh pemerintah AS paling senior ketiga. Beijing, sementara itu, telah memperingatkan AS dan Taiwan tentang "tindakan balasan yang tegas" jika Tsai bertemu dengan McCarthy.

China mengumumkan latihan tersebut setelah para pemimpin asing terkemuka yang menjadi tuan rumah - termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen - meninggalkan negara itu.

Macron kemudian mendesak Eropa untuk tidak terseret ke dalam konfrontasi antara Washington dan Beijing atas Taiwan, dalam pernyataan yang menuai kritik.

Usai berkunjung ke China, dia mengatakan kepada wartawan bahwa Eropa berisiko "terjebak dalam krisis yang bukan milik kita" dan ini akan membuat lebih sulit untuk membangun "otonomi strategis".

Latihan militer China dimulai pada Sabtu (8/4/2023) setelah Tsai kembali dari perjalanan 10 harinya ke AS dan Amerika Tengah.

Latihan itu belum sebesar yang dilakukan setelah kunjungan Nancy Pelosi ke Taipei Agustus lalu.

Kunjungan profil tinggi Pelosi ke Taiwan pada Agustus lalu, ketika dia menjadi Ketua DPR AS, lagsung disusul oleh latihan militer selama empat hari yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang melihat China menembakkan rudal balistik ke laut di sekitar Taiwan. Pelosi adalah pejabat AS berpangkat tertinggi yang mendarat di Taiwan sejak 1990-an.

Namun, beberapa analis mengatakan latihan militer semacam itu mungkin memiliki dampak yang semakin berkurang dari waktu ke waktu.

"Untuk mempertahankan faktor ketakutan yang sama, [China] harus meningkatkannya semakin besar setiap saat karena tindakan mereka akan memiliki efek normalisasi setelah beberapa saat," kata Ian Chong, seorang sarjana non-residen di Carnegie China.

Status Taiwan menjadi ambigu sejak 1949, ketika Perang Saudara China berbalik mendukung Partai Komunis China dan pemerintah lama yang berkuasa di negara itu mundur ke pulau itu.

Sementara itu, Presiden China Xi Jinping berulang kali mengatakan reunifikasi dengan Taiwan harus dipenuhi.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya