Kepala Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk mengutuk serangan itu dalam sebuah pesan sebelum komentar junta dilaporkan secara luas, dengan mengatakan "tampaknya anak-anak sekolah yang sedang menari, serta warga sipil lainnya ... termasuk di antara para korban".
Mengutip penduduk di wilayah tersebut, BBC Burma, Radio Free Asia (RFA) Burma, dan portal berita Irrawaddy melaporkan antara 80 dan 100 orang, termasuk warga sipil, tewas dalam serangan militer tersebut.
Menurut anggota PDF, sekira 100 jenazah, termasuk 16 anak, telah dikremasi.
"Jumlah pasti korban tewas masih belum jelas karena ... bagian tubuh berserakan di mana-mana," kata anggota PDF yang menolak disebutkan namanya itu.
Pejuang oposisi Myanmar yang bersenjata ringan tidak memiliki pertahanan yang efektif melawan angkatan udara militer.
Pada Oktober, sebuah jet militer menyerang sebuah konser, menewaskan setidaknya 50 warga sipil, penyanyi, dan anggota pasukan pemberontak etnis minoritas di Negara Bagian Kachin di utara.