KHARTOUM - Pertempuran sengit berlanjut di ibu kota Sudan bahkan setelah tentara Sudan mengumumkan gencatan senjata untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri. Ini merupakan pukulan terhadap upaya internasional untuk mengakhiri pertempuran antara militer dan kelompok paramiliter RSF yang telah berlangsung selama satu minggu.
Tentara mengatakan pada Jumat, (21/4/2023) malam pihaknya menyetujui gencatan senjata tiga hari untuk memungkinkan orang merayakan Hari Raya Idul Fitri. Musuhnya, Pasukan RSF, mengatakan pada hari sebelumnya telah menyetujui gencatan senjata 72 jam, juga untuk menandai Idul Fitri.
"Angkatan bersenjata berharap para pemberontak akan mematuhi semua persyaratan gencatan senjata dan menghentikan setiap gerakan militer yang akan menghalanginya," kata pernyataan militer, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Pengumuman tentara itu menyusul hari permusuhan lainnya di Khartoum dan pengerahan pertama tentara dengan berjalan kaki di ibu kota sejak pertempuran dimulai Sabtu, (15/4/2023) lalu.
Tentara dan orang-orang bersenjata dari RSF saling menembak di lingkungan di seluruh kota, termasuk selama adzan sholat Idul Fitri.
Pertempuran mempersulit orang-orang untuk meninggalkan rumah mereka dan bergabung dengan massa yang meninggalkan Khartoum.