Kekerasan itu dipicu ketidaksepakatan atas rencana yang didukung internasional untuk membentuk pemerintahan sipil baru empat tahun setelah jatuhnya mantan pemimpin Omar al-Bashir ke protes massa, dan dua tahun setelah kudeta militer.
Kedua belah pihak menuduh yang lain menggagalkan transisi.
Kedua belah pihak juga bertempur di wilayah Darfur di barat, di mana sebagian kesepakatan damai ditandatangani pada 2020 dalam konflik panjang yang berujung pada tuduhan kejahatan perang terhadap al-Bashir.
(Rahman Asmardika)