Pertempuran di Sudan Berlanjut Meski Ada Gencatan Senjata, Tembakan Terdengar di Sela Takbir Sholat Ied

Rahman Asmardika, Jurnalis
Sabtu 22 April 2023 14:40 WIB
Foto: Reuters.
Share :

KHARTOUM - Pertempuran sengit berlanjut di ibu kota Sudan bahkan setelah tentara Sudan mengumumkan gencatan senjata untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri. Ini merupakan pukulan terhadap upaya internasional untuk mengakhiri pertempuran antara militer dan kelompok paramiliter RSF yang telah berlangsung selama satu minggu. 

Tentara mengatakan pada Jumat, (21/4/2023) malam pihaknya menyetujui gencatan senjata tiga hari untuk memungkinkan orang merayakan Hari Raya Idul Fitri. Musuhnya, Pasukan RSF, mengatakan pada hari sebelumnya telah menyetujui gencatan senjata 72 jam, juga untuk menandai Idul Fitri.

"Angkatan bersenjata berharap para pemberontak akan mematuhi semua persyaratan gencatan senjata dan menghentikan setiap gerakan militer yang akan menghalanginya," kata pernyataan militer, sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Pengumuman tentara itu menyusul hari permusuhan lainnya di Khartoum dan pengerahan pertama tentara dengan berjalan kaki di ibu kota sejak pertempuran dimulai Sabtu, (15/4/2023) lalu.

Tentara dan orang-orang bersenjata dari RSF saling menembak di lingkungan di seluruh kota, termasuk selama adzan sholat Idul Fitri.

Pertempuran mempersulit orang-orang untuk meninggalkan rumah mereka dan bergabung dengan massa yang meninggalkan Khartoum.

Warga Khartoum Mohamed Saber Turaby, (27), ingin mengunjungi orang tuanya 80 km dari kota untuk Idul Fitri.

“Setiap kali saya mencoba keluar rumah, selalu ada bentrokan,” katanya kepada kantor berita Reuters. “Ada penembakan tadi malam dan sekarang ada pasukan tentara di lapangan.”

Pasukan tentara yang mengacungkan senjata semi-otomatis disambut dengan sorak-sorai di satu jalan, menurut sebuah video yang dirilis oleh militer pada Jumat.

Reuters memverifikasi lokasi video tersebut, di utara kota, tetapi tidak dapat memverifikasi kapan video itu direkam.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan setidaknya 413 orang telah tewas dan ribuan lainnya terluka, dengan rumah sakit diserang dan hingga 20.000 orang melarikan diri ke negara tetangga Chad.

“Semakin banyak orang yang kehabisan makanan, air, dan listrik, termasuk di Khartoum,” kata kantor kemanusiaan PBB.

Sudan berbatasan dengan tujuh negara dan terletak di antara Mesir, Arab Saudi, Ethiopia, dan wilayah Sahel Afrika yang bergejolak. Permusuhan berisiko mengipasi ketegangan regional.

Kekerasan itu dipicu ketidaksepakatan atas rencana yang didukung internasional untuk membentuk pemerintahan sipil baru empat tahun setelah jatuhnya mantan pemimpin Omar al-Bashir ke protes massa, dan dua tahun setelah kudeta militer.

Kedua belah pihak menuduh yang lain menggagalkan transisi.

Kedua belah pihak juga bertempur di wilayah Darfur di barat, di mana sebagian kesepakatan damai ditandatangani pada 2020 dalam konflik panjang yang berujung pada tuduhan kejahatan perang terhadap al-Bashir.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya