Menurut Petugas PLN Dany Wahyu, keberadaan SPKLU Mobile diakui sejumlah pemudik sangat membantu. Selain tidak harus keluar jalan tol untuk mengisi daya, para pengguna mobil listrik juga mengaku dapat menghemat pengeluaran cukup besar.
“Sampai saat ini banyak yang menggunakan SPKLU dari PLN. Pengemudi mobil listrik sudah terbiasa dengan aplikasi PLN Mobile, mereka bisa mengakses dimana saja lokasi SPKLU kami. Jadi, pelanggan bisa memperkirakan dimana bisa melakukan charging berikutnya, karena ini tersebar di 284 titik di Indonesia,” tuturnya.
Seperti diketahui, pemudik dapat melakukan transaksi terlebih dahulu melalui aplikasi PLN Mobile. Hasil transaksi yang sudah berhasil kemudian di-scan barcode, setelah itu pengguna mobil listrik dapat memulai proses pengisian daya bisa dilakukan.
Dany menuturkan, salah satu pemudik bercerita jika biasanya dia dapat menghabiskan biaya hingga Rp500.000 untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraan konvensional, kini pemudik tersebut dapat lebih berhemat dengan hanya mengeluarkan Rp200.000 saja untuk perjalanan pulang-pergi (PP).
“Seperti pemudik tujuan Tingkir-Salatiga yang hanya harus merogoh kocek sebesar Rp200.000 untuk pengisian daya listrik kendaraannya dari Jakarta ke Salatiga, dan kembali ke Jakarta. Padahal jika menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak, biaya yang harus dikeluarkan bisa mencapai Rp500.000,” katanya.
(Karina Asta Widara )