Akhirnya Erdogan kembali untuk menjelaskan bahwa dia sebelumnya mempertimbangkan untuk membatalkan program tersebut.
"Tentu saja, terkadang kami menghadapi situasi seperti itu di tengah kesibukan pekerjaan,” ujarnya.
Dalam beberapa jam setelah siaran, muncul spekulasi di beberapa akun media sosial di luar Turki bahwa Erdogan menderita serangan jantung.
Kepala komunikasi Erdogan, Fahrettin Altun, turun ke media sosial untuk "dengan tegas menolak klaim tak berdasar seperti itu" tentang kesehatan presiden, mencuit screen shot dari akun yang menyebarkan tuduhan tersebut.
"Tidak ada informasi yang salah yang dapat membantah fakta bahwa rakyat Turki mendukung pemimpin mereka dan @RTErdogan serta Partai AK-nya akan memenangkan pemilu 14 Mei,” terangnya.
Erdogan telah berkuasa selama 21 tahun dan sebelumnya juga pernah jatuh sakit selama wawancara TV langsung.
Beberapa minggu setelah selamat dari kudeta yang gagal pada Juni 2016, dia jatuh sakit selama beberapa menit sebelum kembali untuk melanjutkan wawancara. Penyiar memotong jeda iklan.