Mereka juga akan membagikan file resmi dan membentuk komisi bersama untuk orang hilang, yang akan diketuai oleh Uni Eropa.
"Lebih dari 20 tahun kemudian, keluarga mereka terus hidup dalam kesedihan, tidak menyadari keberadaan orang yang mereka cintai," kata Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, yang memediasi kesepakatan tersebut, dikutip BBC.
"Keluarga memiliki hak untuk mengetahui nasib kerabatnya seperti halnya masyarakat pada umumnya,” lanjutnya.
Sebagian besar dari mereka yang tewas dan masih hilang adalah orang Albania Kosovo.
Kesepakatan pada Selasa (2/5/2023) ini mengikuti kesepakatan normalisasi antara Serbia dan Kosovo, yang diumumkan Borrell pada Maret lalu.
Nasib orang hilang adalah salah satu dari banyak masalah yang beredar di antara kedua belah pihak. Kesengsaraan baru-baru ini berfokus pada tuntutan untuk mendirikan sebuah asosiasi kota mayoritas Serbia, yang menurut Kurti sebagai alat untuk merusak kewenangan pemerintah Kosovo di seluruh negeri.