Pimpinan Tentara Bayaran Wagner Diperintahkan Bertahan di Bakhmut Atau Dicap Pengkhianat

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 10 Mei 2023 09:46 WIB
Pimpinan Grup Wagner Yevgeny Prigozhin. (Foto: Reuters)
Share :

BAKHMUT – Pimpinan pasukan tentara bayaran Wagner Rusia yang bertempur di Ukraina timur mengatakan pada Selasa, (9/5/2023) bahwa dia telah diberitahu bahwa dia dan tentaranya akan dianggap sebagai pengkhianat jika mereka meninggalkan posisi mereka di kota Bakhmut.

Tetapi Yevgeny Prigozhin mengatakan untuk kedua kalinya dalam hitungan hari bahwa pasukannya akan meninggalkan Bakhmut jika mereka tidak menerima amunisi yang mereka butuhkan untuk terus bertempur.

Prigozhin menyampaikan keluhan terbarunya dalam pesan audio berisi kata-kata kotor yang bertepatan dengan peringatan Hari Kemenangan Soviet atas Nazi dalam Perang Dunia II yang digelar di Rusia.

"Perintah tempur datang kemarin yang dengan jelas menyatakan bahwa jika kami meninggalkan posisi kami (di Bakhmut), itu akan dianggap sebagai pengkhianatan terhadap ibu pertiwi. Itu pesannya kepada kami," kata Prigozhin sebagaimana dilansir Reuters.

“(Tetapi) jika tidak ada amunisi, maka kami akan meninggalkan posisi kami dan menjadi orang yang bertanya siapa yang benar-benar mengkhianati Tanah Air. Ternyata, yang (mengkhianati Tanah Air) adalah orang yang menandatanganinya (perintah untuk memasok terlalu sedikit) amunisi."

Prigozhin mengatakan pasukannya akan tinggal di Bakhmut dan tetap bersikeras mereka mendapatkan amunisi mereka "untuk beberapa hari lagi".

Dia sebelumnya menuduh kementerian pertahanan sengaja membuat pasukannya kekurangan amunisi. Kementerian mengatakan sedang bekerja untuk memastikan semua unit medan perang memiliki apa yang mereka butuhkan.

Pada Senin, (8/5/2023) malam, Prigozhin mengatakan ada tanda-tanda masalah amunisi telah diselesaikan tetapi pada Selasa dia mengatakan ukuran pengiriman telah dikurangi.

“Mereka hanya memberi kami 10% dari yang kami minta. Kami telah ditipu,” katanya.

Prigozhin, yang telah lama berseteru dengan kementerian pertahanan, telah membuat serangkaian pernyataan emosional dalam beberapa hari terakhir, mengumumkan bahwa pasukannya akan mundur dari Bakhmut karena masalah amunisi sebelum mengatakan mereka akan tinggal, dan kemudian kembali. menyarankan mereka mungkin pergi.

Prigozhin sebelumnya mencemooh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Militer Valery Gerasimov, tetapi menghindari semua kritik pribadi terhadap Presiden Vladimir Putin.

Analis mengatakan perilakunya yang tidak menentu tampak seperti upaya untuk mencoba menangkis kesalahan karena kurangnya keberhasilan - pertempuran untuk Bakhmut sudah memasuki bulan ke-10 - dan menyebarkan disinformasi.

Prighozin - yang mengatakan anak buahnya telah menguasai 95% Bakhmut - menuduh bahwa beberapa pasukan reguler telah melarikan diri dari posisi mereka di dekatnya sehingga sayap Wagner untuk sementara terbuka, masalah yang menurutnya harus diselesaikan oleh anak buahnya.

"Ini bukan masalah tentang tentara. Masalahnya ada pada orang yang mengatur mereka dan memberi mereka tugas. Ikan membusuk dari kepala," katanya, menyebut perintah yang diberikan oleh apa yang disebutnya gembong kecil " kriminal" dan "pengkhianat".

Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi pernyataannya tentang dugaan insiden yang melibatkan sayap yang ditinggalkan.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya