Pesta Miras Oplosan Berujung Maut di Malang, Polisi Cek Kandungan Botol

MALANG - Polisi membawa dua botol sisa minuman keras (miras) oplosan yang diduga membuat dua orang tewas di Malang. Temuan dua botol miras itu didapat petugas kepolisian saat melakukan identifikasi di tempat kejadian perkara (TKP) di jalan setapak sekitar area pemakaman umum Dusun Leses, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

"Kami amankan dua botol miras dari lokasi kejadian," ucap Kapolsek Karangploso Iptu Bambang Subinanjar, ditemui di Mapolsek Karangploso, Malang, Rabu (10/5/2023) malam.

Dari hasil olah TKP, ditemukan dua botol yang diduga kuat sisa dari miras oplosan yang dikonsumsi enam orang warga Dusun Leses, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, pada Senin malam (8/5/2023). Tetapi untuk memastikan lebih lanjut kandungan dari miras itu dibawa ke laboratorium untuk diteliti.

 BACA JUGA:

"Kita tidak mau menduga-duga. Pemeriksaan kandungan ke laboratorium forensik. Kita cek ke Labfor, karena ada bekas-bekas yang menempel, kalau kadar itu pasti, apakah ada campuran - campuran tertentu itu pasti yang menentukan makanya kita amankan," jelasnya.

Dirinya juga masih menunggu kondisi empat korban yang masih bertahan untuk bisa dimintai keterangan. Apalagi dua korban yang juga turut meminum miras itu sedang dirawat di rumah, kendati kondisinya masih terpengaruh akibat dugaan miras oplosan itu.

Pemabuk Ini Ngamuk saat Pesta Miras, 2 Orang Kena Tebas Parang 

"Mohon doanya mudah-mudahan saja yang di rumah kondisinya segera membaik, karena dua orang yang dirawat di RS UMM tidak sadar kondisinya kritis," bebernya.

Sejauh ini keterangan dari korban selamat dari pesta miras dan hasil kandungan dari laboratorium menjadi kunci dari penyelidikan pesta miras oplosan berujung maut itu. Mengingat dua keluarga korban meninggal masih terkejut dan berduka sehingga belum bersedia dimintai keterangan.

"Itu isinya (botol yang diamankan) apa saja kita belum tahu. Belum tahu mungkin memang murni itu, atau mungkin ada racikan lagi yang dibumbukkan. Kita masih belum tahu, karena kita belum bisa memintai keterangan kepada para saksi," tandasnya.