Komentar Tkatchenko memicu protes di ibukota Port Moresby pada Jumat (12/5/2023) di luar Gedung Parlemen.
Dia kemudian meminta maaf atas komentarnya, yang menurutnya telah "dilakukan dengan cara yang salah".
Dia menambahkan mereka hanya ditargetkan pada individu yang telah membuat "komentar menjijikkan dan keji" tentang putrinya, termasuk ancaman "seksual dan kekerasan".
Perdana Menteri (PM) James Marape meminta warga Papua Nugini untuk menerima permintaan maaf Tkatchenko, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia juga tersinggung oleh pernyataan tersebut.
Pengunduran diri Tkatchenko datang menjelang kunjungan dua hari PM Modi ke Papua Nugini mulai 21 Mei, yang akan bertepatan dengan perjalanan Biden pada hari berikutnya.
Gedung Putih telah mengonfirmasi bahwa Presiden Biden akan singgah di Port Moresby setelah melakukan perjalanan dari KTT Pemimpin G7 di Jepang.
(Susi Susanti)