Kerasnya Pelatihan ketika Alih Status Kopassus di Kariango

Tim Okezone, Jurnalis
Kamis 25 Mei 2023 05:06 WIB
Ilustrasi (Foto : Istimewa)
Share :

PADA tahun 1980-an, banyak perampingan di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Mulai dari Kodam hingga Kopassus.

Salah satunya adalah alih status Brigif 3 Linud Kopassus di Kariango menjadi Brigif Linud 3/Kostrad.

Letjen TNI (Purn) Sintong Panjaitan yang pernah menjabat sebagai komandan pertama Grup 3. Para Komando ini mencoba berargumen dengan Jenderal TNI (Purn), Benny Moerdani dengan pertimbangan bahwa biaya akan semakin boros jika dilakukan perampingan.

Karena jumlah prajurit yang sedikit, maka harus mengadakan latihan yang lebih banyak agar dapat menyamai kekuatan prajurit berjumlah besar.

Dikutip dari Buku Kopassus untuk Indonesia, model perampingan organisasi dilakukan dengan cara seleksi kepada seluruh prajurit Kopassus, termasuk dari anggota Brigif 3 lintas udara (Linud) Kopassus. Seleksi dilaksanakan di Sukabumi pada 1986.

Anggota Kopassus kembali menjalani ujian di medan berat untuk diukur kemampuan fisik, mental, dan kecerdasannya. Tes dilakukan satu-satu dan didampingi psikiater. Latihan patroli malam hari juga dilakukan.

Hari pertama hasil masih bagus. Hari kedua mulai ada yang mengantuk. Hari ketiga lebih banyak lagi yang mengantuk dan prajurit Kopassus yang diseleksi diminta tidur sendiri-sendiri.

Mereka diberi tahu akan kembali berangkat pukul 03.00 dini hari. Ada yang bangun, tapi ada juga yang terus tidur sampai seharian. Tes ini untuk mengukur tanggung jawab para prajurit.

Hanya sekitar 2.500 orang yang lulus setelah melewati berbagai tes selama seminggu. Mereka yang lulus tentu tetap boleh mengenakan baret merah dan tinggal di Jakarta. Sementara yang tidak lulus ditempatkan dalam kesatuan baret hijau Kostrad.

"Saya rasanya mau menangis, karena banyak orang yang baru masuk Kopassus harus keluar," kata Sintong Panjaitan.

Pergantian baret tersebut juga sempat menimbulkan aksi protes dari mereka yang tidak lolos. Bahkan, salah satu bentuk protesnya adalah dengan melepaskan sejumlah tembakan. Ada beberapa prajurit yang kemudian berurusan dengan Polisi Militer akibat aksi protesnya itu.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya